Selasa, 30 Mei 2017

Descriptive Text: Kotagede Yogyakarta


Example of Descriptive Text


Kotagede/Kutagede
            Kotagede or Kutagede is a kecamatan (term for sub-district in Indonesia) in Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta. It is located in the southest part of the city. That makes the border between Yogyakarta and Bantul lies on the edge of this sub-district. This place is famous for its silver-based jewelry industries. That fact gives a calling to this place Kota Perak; Silver City in English. Beside the silver industry, lately this place gets attention from street photographer for its attractive corners for photo-hunting.

            The beginning of this place’s history is started as the place was well-known as a forest at the eastern of Gajah Wong River. It’s called The Mentaok Forest. About the last years on 16th century, a courtier from Islamic Kingdom of Pajang named Ki Ageng Pemanahan was given this forest as a reward due to his success in taking down rebellions by the Kingdom’s Ruler. Later on, he and his son, Danang Sutawijaya, got rid of the forest and make it into a settlement. He named it ‘Mataram’ and got the tilte Ki Gede Mataram, The Lord of Mataram. This is the earliest story of how Mataram Kingdom was born. After several years, this place became the first capital city of Mataram Kingdom in the Danang Sutawijaya regiment. Then, the name of this city changed into Kotagede.

            Now, it has become one of the central silver industry in Java Island since 30s. But, the tradition of making silver craft in this place had begun since the beginning of the Mataram Kingdom. There are so many active silversmiths who are still active in what they are good at. The most famed product of this industry is hand-made jewelries such as necklaces and rings. The other products from the industry are sculptures, miniatures, hand-beaten bowls, and many more. We can always see that the motives on every work includes floral type, like leaf or lotus flower. That has been the identity of Kotagede’s silver craft since long time ago.

            For the last but not least, Kotagede is one of the ‘must place to go to’ if you love taking pictures, especially the one who loves street photography. There are a lot spots and objects to be taken all over the place. The spots with the most frequency of people coming by are: Traditional Market of Kotagede, Fort Ruins from the colonial era, Tomb of the Mataram Kings, and of course the streets of Kotagede itself.

Write, Read, and Imagine: Dunia Tanpa Sekolah



Identitas           : Autobiografi Dunia Tanpa Sekolah
Judul buku       : Dunia Tanpa Sekolah
Penulis             : Muhammad Izza Ahzin
Editor               : Mahfud, An
Setting              : Peka Offset
Penerbit           : INFA Smart
Tahun terbit     : Cetakan I, Januari 2009
Tempat terbit   : Salatiga
Tebal halaman : 208 halaman sudah termasuk tentang penulis
ISBN                : 978 – 979 – 18766 – 0 – 5

Dunia Tanpa Sekolah
Oleh : Maulana Alif Asy-Syahrani

Buku Dunia Tanpa Sekolah adalah sebuah autobiografi, seri kedua dari trilogi Write, Read, and Imagine (WR&I) yang ditulis oleh seorang remaja berusia 15 tahun kala itu, bernama Muhammad Izza Ahzin. Ditulisnya trilogi ini dimaksudkan sebagai sarana menuangkan isi pikiran penulis mengenai sekolah di Indonesia. Penulis berpendapat bahwa sekolah-yang dalam konteks ini merupakan sistem pendidikan formal pada umumnya di negara ini-malah memenjarakan kreatifitas anak. Penulis mengacu pada sistem mengajar dan belajar yang hanya membentuk anak dari sisi akademis tetapi tidak dari sisi moral. Dalam hal ini, siswa yang saat ini bersekolah di sekolah umum sedang dididik untuk menjadi robot yang tidak berakhlak. Selain itu, penulis juga berpendapat bahwa pelajaran-pelajaran di sekolah umum tidak semuanya terlalu berperan dalam kehidupan dan karir seseorang. Pemikiran-pemikiran dan sudut pandang mengenai sekolah umum yang out of the box mendorongnya untuk melakukan tindakan yang mungkin dapat dikatakan tidak lazim. Keluar sekolah! 

Dalam buku ini, penulis menceritakan keseharian yang ia lakukan selama proses pembuatan seri trilogi WR&I yang pertama. Cemoohan, cibiran, pandangan negatif, dan sebagainya menjadi makanan  sehari-sehari penulis setelah lingkungan sudah mengetahui bahwa beberapa bulan yang lalu ia keluar dari sekolah. Penulisan buku yang pertama itu merupakan sarana pelampiasan penulis karena menurutnya dapat memberikan ketenangan sekaligus nantinya apabila diterbitkan dapat memberi tahu khalayak luas mengenai cara pandangnya.

Di bab pertama, penulis menuliskan perasaan, pendapat, dan sikap yang diambilnya mengenai lingkungan sekitar dan bahkan keluarga yang sudah mengetahui bahwa sang penulis keluar dari sekolah. Dituliskan oleh penulis bahwa lingkungan menilai negatif apa yang dilakukannya. Karena itu, keluarga dan orang-orang dekat sang penulis memperlakukan penulis secara beda. Bahkan ada juga yang menyindir dan mencemooh, terutama nenek dari penulis. Sang penulis pun tidak terima dengan perlakuan lingkungan terhadapnya dan memberikan contoh-dalam buku ini-orang-orang terkenal dan sukses yang mengambil jalan seperti dirinya.

Di bab selanjutnya, diceritakan masa upaya mengangkat citra penulis yang rata-rata masih buruk di pandangan khalayak umum melalui berita oleh majalah lokal Cempaka dan Academia. Penulis mengutarakan pendapatnya mengenai latar belakang dan persoalan hidup masing-masing orang yang berbeda. Dalam kasusnya sendiri yang merupakan seorang remaja berumur 15 tahun, ia harus menghadapi perbedaan persoalan pribadi dengan remaja sebayanya. Jika pada umumnya remaja pada hari itu tengah menghadapi ujian nasional, penulis malah sedang merenungi apa yang terjadi pada dirinya di masa lalu, sekarang, dan yang akan terjadi dengan keputusannya keluar dari sekolah.

Lalu, di bab yang ketiga, diceritakan pada awal bulan Juni 2006, keluarga penulis yang berada di Jogja diberi cobaan dengan diguncangnya Jogja dengan gempa yang dahsyat (5,9 skala richter dan menelan lebih dari 6000 korban jiwa) sehingga harus mengungsi ke Salatiga. Saat penulis mengunjungi keluarganya yang dari Jogja di tempat mereka menginap, karena sudah tahu kondisi penulis serta sudah membaca artikel di majalah Cempaka dan Academia, keluarga penulis mengutarakan pendapatnya kepada penulis. Pendapat keluarga dari Jogja berupa pendapat yang positif dan membangun kepada penulis. Selain menyatakan pendapat, mereka juga berbincang-bincang mengenai tokoh-tokoh (khususnya dalam dunia penulisan) yang keluar sekolah namun sukses dalam berkarir. Inti dari perbincangan mereka adalah penting tidaknya bersekolah formal dan ijazah dalam karir dan kehidupan seseorang. Di sini wawasan penulis mengenai biografi banyak tokoh ditunjukan.

Karya apapun termasuk karya tulis pasti membutuhkan revisi-revisi agar menjadi suatu karya yang baik dan sempurna. Hal ini menjadi persoalan yang harus dihadapi penulis pada bab empat, saat ia membaca ulang draft WR&I 1. Sempat merasa frustasi, penulis lalu sadar bahwa karyanya itu memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran agar menjadi buku kisah nyata yang baik. Ini didapatnya dari quote tokoh-tokoh terkenal seperti J.K. Rowling, Javier Cercas, Socrates, sampai nabi Muhammad, serta buku-buku yang menjadi makanan otak penulis seperti Acelereted Learning. Di masa ini ibunya juga memberi dorongan moral agar penulis tidak usah tergesa-gesa dalam penulisannya. Hal yang menjadi masalah utama dalam revisi ini adalah jadwal penulis yang sedikit berubah dengan adanya event empat tahunan, Piala Dunia Sepakbola.

Di atas merupakan ringkasan dari empat bab pertama. Di dalam buku ini juga dituliskan oleh penulis mengenai bagaimana ia harus menghadapi gejolak masa mudanya. Sebagai contoh, pada saat penulis dicerca oleh neneknya mengenai masa depan, keseharian, dan orang tua, penulis terbawa emosinya lalu mengamuk sendiri di dapur. Bahkan penulis sampai bersumpah serapah akan memarahi neneknya itu. Lalu, juga saat penulis mendapat tanggapan berupa kritikan pedas dari suatu komunitas menulis-yang lumayan terkemuka-atas draft WR&I 1. Lalu juga ada kisah perjuangan merintis percetakan keluarga. Awal mula dirintisnya percetakan keluarga tersebut adalah saat menjelang akhir bulan Agustus 2006, di mana penulis telah selesai merevisi WR&I bagian pertama sehingga menjadi draft yang sudah siap cetak. Tiba-tiba muncul tawaran dari pakde penulis untuk membuat percetekan keluarga.

Adapun unsur-unsur intrinsik pada buku ini. Yang pertama, buku ini memiliki alur maju karena penulis menuliskan peristiwa demi peristiwa yang ia alami secara kronologis. Lalu, sudut pandang yang dipakai dalam penulisan buku ini bersifat sudut pandang orang pertama atau first person prespective karena buku ini merupakan sebuah autobiografi. Kemudian, peristiwa-peristiwa dalam kisah penulis mengambil waktu dari bulan Maret sampai bulan November 2006, waktu proses pengerjaan WR&I seri pertama. Yang terakhir, gaya bahasa yang digunakan penulis adalah bahasa sehari-hari yang informal agar mudah dimengerti sehingga pesan penulis kepada pembaca tersampaikan dengan mudah.

Terdapat beberapa kelebihan dari segi isi. Yang pertama, buku ditulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami walaupun isi atau materi buku yang lumayan berat bagi remaja. Kemudian, pengalaman penulis yang sangat membuka mata kalangan pelajar dan orang tua didik khususnya tentang sistem pendidikan formal di Indonesia dari sudut pandang yang tidak ordinary, beda dari yang lain. Lalu, pendapat penulis mengenai berbagai hal yang ditulis dalam buku ini didukung oleh referensi-referensi ilmiah dan terpercaya. Selain itu, penjabaran peristiwa yang cukup mendetail-mulai dari waktu, tempat, dan detail lainnya-menambah rasa puas pembaca terhadap informasi yang disuguhkan buku ini.

Selain kelebihan, terdapat juga kekurangan dari buku ini baik dari segi isi maupun teknis. Dari segi isi, walaupun sudah ada referensi-referensi yang mendukung pendapat penulis, akan tetapi masih terdapat beberapa pendapat yang bersifat subyektif. Contohnya, saat penulis menuliskan pendapatnya mengenai suatu forum yang dimintai tanggapan  mengenai bukunya. Pendapat tersebut terkesan kurang bijaksana apabila dituliskan di buku, sehingga pembaca terasa hanya membaca pelampiasan emosi dan isi hati penulis. Sedangkan dari segi teknis, penempatan note atau catatan yang berada di akhir setiap bab membuat pembaca kesulitan harus membolak-balik halaman yang sedang dibaca dan halaman catatan tersebut. Lebih baik catatan berada di bagian bawah halaman (footer) di mana terdapat kalimat atau kata yang memperlukan catatan.

Walaupun dengan kekurangan yang lebih banyak dari pada kelebihannya, buku ini tetap layak dibaca karena memberikan inspirasi dan cara pandang yang baru mengenai pendidikan dan kehidupan. Bagi remaja yang sedang kesulitan mencari jati dirinya akan sangat terbantu oleh pengalaman-pengalaman penulis yang disuguhkan dan dikemas di dalam buku ini. Kepada orang tua yang memiliki anak seorang remaja juga patut membaca buku ini, karena para orang tua akan lebih paham bagaimana cara menghadapi seorang remaja melalui pembelajaran dari sisi psikologi.

Minggu, 16 April 2017

Organ-organ Sistem Pencernaan Manusia



Organ-organ Sistem Pencernaan


  Organ-organ yang bekerja dalam sistem pencernaan berfungsi sebagai alat bagi tubuh untuk mendapatkan nutrisi melalui proses metabolisme. Proses metabolisme merupakan proses pemecahan maupun penyatuan zat-zat di dalam tubuh yang bertujuan agar zat-zat tersebut dapat digunakan tubuh sebagai nutrisi untuk tenaga, tumbuh, dan berkembang.

Organ pada sistem pencernaan dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

•    Saluran pencernaan
Saluran pencernaan merupakan saluran tempat makanan akan diproses dari awal hingga dikeluarkan dalam bentuk zat yang tidak dapat diserap tubuh. Saluran pencernaan memanjang kira-kira 30 kaki mulai dari mulut hingga anus. Di dalam saluran ini, makanan akan diproses secara kimiawi maupun mekanik serta terjadi penyerapan zat-zat yang diperlukan tubuh pada organ tertentu.

•    Kelenjar pencernaan
Kelenjar pencernaan adalah organ-organ yang memproduksi kelenjar dan enzim yang berfungsi untuk mempermudah makanan dicerna tubuh serta membantu proses metabolisme (kimiawi).

Organ-organ Sistem Pencernaan Beserta Fungsinya

a.    Rongga Mulut
Makanan mulai masuk ke dalam tubuh melalui rongga mulut. Di rongga mulut terjadi proses pencernaan mekanik dengan pelumatan makanan oleh gigi dan pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dikeluarkan kelenjar air ludah. Selain gigi, di dalam rongga mulut terdapat alat tubuh lain yaitu lidah untuk mengaduk makanan yang sedang dikunyah, membantu mendorong makanan saat menelan, sebagai indra pengecap, dan membantu untuk bersuara.
 Struktur gigi apabila dipotong memanjang


1) Gigi
  Gigi tertanam pada rahang dan dilindungi oleh gusi. Di dalam gigi terdapat pembuluh darah dan saraf. Gigi umumnya pertama kali tumbuh pada bayi yang sudah berumur 6 bulan. Gigi yang tumbuh pertama kali disebut gigi susu yang berjumlah 20 buah. Lalu pada anak umur 6 – 14 tahun, gigi susu berangsur-angsur tanggal dan diganti oleh gigi tetap atau gigi permanen. Gigi tetap berjumlah 32 buah dengan 20 buah merupakan pengganti gigi susu dan 12 sisanya, gigi geraham belakang, adalah tambahan.


Nama bagian-bagian gigi adalah sebagai berikut:

•    Korona / mahkota gigi, adalah bagian gigi yang terlihat di luar rahang.
•    Radiks / akar gigi, adalah bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
•    Kolum / leher gigi, adalah bagian gigi yang terlindungi oleh gusi.

Lapisan yang membentuk gigi antara lain:

•    Email, bagian paling luar dan terkeras gigi
•    Tulang gigi, yang tersusun atas kalsium karbonat yang membentuk zat dentin
•    Sumsum gigi atau pulpa, tempat pembuluh darah dan saraf
•    Semen, pelapis tulang gigi yang masuk ke dalam rahang
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibagi menjadi empat sebagai berikut:

a)    Gigi seri (insisivus), berbentuk pipih dan tajam dan berfungsi untuk memotong atau menggigit makanan
b)    Gigi taring (kaninus), berujung lancip yang berfungsi untuk mencabik makanan
c)    Gigi geraham depan (premolar), berbentuk lekukan dengan penampang lebar untuk mengunyah dan melumat makanan
d)    Gigi geraham belakang (molar), berbentuk seperti premolar hanya saja penampangnya lebih lebar dan berfungsi untuk melembutkan makanan

2) Lidah (Lingua)
  Seperti yang telah disebutkan di atas, lidah memiliki fungsi sebagai penggerak dan pengontrol letak makanan dalam mulut. Selain itu lidah juga merupakan indra pengecap untuk merasakan rasa. Lidah dapat merasa karena memiliki bintil pengecap (papila) Tiap bagian lidah memiliki kecenderungan untuk mengecap rasa tertentu, antara lain ujung lidah peka terhadap rasa manis, samping dekat ujung peka terhadap rasa asam, samping terhadap rasa asin, dan pangkal lidah terhadap rasa pahit.

3) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah berjumlah tiga pasang, antara lain:
a)    Glandula parotis, terletak di dekat telinga. Berfungsi untuk menghasilkan getah yang hanya mengandung air.
b)    Glandula submandibula,  terletak di bawah rahang bawah. Kelenjar ini menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
c)    Glandula sublingualis, terletak di bawah lidah. Kelenjar ini memiliki fungsi sama seperti glandula submandibula.
Air dan lendir yang dihasilkan kelenjar-kelenjar ludah berfungsi agar pencernaan serta proses menelan menjadi lebih mudah, melarutkan makanan, mencerna makanan secara kimiawi karena mengandung enzim ptialin yang mengubah amilum menjadi maltosa, serta melindungi selaput rongga mulut.

b.    Faring
Faring atau tekak merupakan bagian belakang mulut. Makanan yang telah lumat akan ditelan melewati faring. Dari faring menuju kerongkongan makanan melewati lubang yang disebut glotis. Glotis memiliki klep yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi agar makanan tidak masuk ke trakea (saluran pernapasan) serta mengarahkan makanan melewati glotis. Faring dibagi menjadi tiga bagian, dari atas kebawah yaitu nasofaring, faring oralis, dan faring lingeral. Panjang faring sekitar 7 cm.

c.    Kerongkongan (Esofagus)
Di kerongkongan tidak terdapat proses pencernaan. Makanan dari faring diteruskan ke kerongkongan. Di kerongkongan terjadi gerak mendorong ke arah lambung yang disebut gerak peristaltik. Gerak ini dipicu oleh gerak otot polos memanjang dan otot polos melingkar. Dinding kerongkongan terdiri dari tiga lapis jaringan. Yang terluar adalah jaringan ikat, tengah berupa otot, dan dalam berupa jaringan epitel.

d.    Lambung (Ventrikulus)

Lambung adalah kantung besar yang menggantung dan terletak di dalam rongga perut bagian bawah tulang rusuk paling bawah agak ke kiri. Bagian atas lambung yang dekat dengan hati disebut kardiak, bagian yang menggantung disebut fundus, dan bagian bawah dekat usus halus disebut pilorus. Di bagian ujung pada kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfinger yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.

    Didalam lambung terjadi proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Proses pencernaan secara mekanik di dalam lambung terjadi karena kontraksi beberapa lapis jaringan otot. Otot pada lambung ada yang memanjang, melingkar, maupun menyerong. Kontraksi otot-otot tersebut secara bergantian akan menyebabkan makanan teraduk dan membentuk bubur yang disebut kim. Apabila terjadi kontraksi namun tidak ada makanan dalam lambung, maka akan timbul bunyi seperti saat kita sedang lapar.

    Sedangkan proses kimiawi pada lambung dibantu oleh getah lambung yang diproduksi oleh fundus. Getah lambung terdiri dari air, ion-ion garam organik, lendir HCl, dan enzim-enzim pencernaan. Enzim-enzim pencernaan tersebut antara lain:
1)    Enzim renin, berfungsi untuk mengendapkan protein susu (kasein) dari air susu
2)    Enzim lipase, yang berfungsi memecah lemak ke molekuk yang lebih sederhana yaitu asam lemak dan gliserol
3)    Enzim pepsinogen, merupakan enzim yang aktif apabila dalam kondisi asam dan menjadi pepsin. Pepsin berfungsi untuk memecah protein menjadi peptida

  Selain dalam proses pencernaan, pada lambung juga terdapat proses mematikan kuman yang dikerjakan oleh HCl atau asam klorida. Selain membunuh kuman, HCl juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen, meng-asam-kan lambung, mengatur terbuka atau tertutupnya sfringer menuju usus halus, dan merangsang sekresi getah lambung bersama hormon gastrin. Sekresi getah lambung dapat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu jumlah makanan yang masuk ke lambung dan faktor emosi.

e.    Usus Halus (Intestinum Tenue)

  Setelah menjadi kim dan tercampur dengan getah lambung, makanan bergerak melewati usus halus. Di dalam usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi. Panjang usus halus bervariasi mulai dari 3 m hingga 10 m.

  Usus halus terbagi menjadi tiga bagian, yaitu usus dua belas jari atau duodenum sepanjang 20-25 cm, usus kosong atau jejunum sepanjang 2,5 m, dan usus penyerapan atau ileum sepanjang 3 m.

  Enzim-enzim yang berperan dalam pencernaan kimiawi di usus halus diproduksi oleh pankreas, hati, dan usus itu sendiri. Sekresi enzim-enzim dari pankreas dan hati dipicu oleh hormon sekretin dan hormon kolesistokinin. Kedua hormon tersebut dirangsang oleh kim yang mengandung HCl sehingga memiliki pH asam.

Enzim-enzim yang dihasilkan pankreas antara lain:
1)    Steapsin (lipase pankreas), berfungsi untuk menghidrolisis emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol
2)    Disakarase, yang terdiri dari maltase, sukrase, laktase yang secara umum berfungsi untuk menghidrolisis disakarida menjadi mono sakarida
3)    Tripsinogen (proteinase belum aktif), ketika diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin akan berfungsi untuk menghidrolisis pepton menjadi asam amino

Usus sendiri juga menghasilkan enzim-enzim yang tergabung dalam getah usus. Kandungannya antara lain:
1)    Lipase usus, berfungsi untuk menghidrolisis leman menjadi asam lemak dan gliserol
2)    Disakarase
3)    Enterokinase, yang merupakan aktivator untuk mengaktifkan enzim yang belum aktif menjadi enzim aktif.
4)    Erepsinogen (proteinase belum aktif), apabila telah diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin, berfungsi sebagai penghidrolisis pepton menjadi asam amino

  Hati, yang merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, menghasilkan cairan empedu yang disimpan dalam kantong empedu. Cairan empedu mengandung garam empedu dan zat warna pedu. Garam empedu berfungsi untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) berfungsi dalam memberikan warna kuning pada tinja dan urine.

  Pencernaan makanan terjadi pada duodenum dan jejunum. Hasil dari proses tersebut adalah sari makanan. Selanjutnya, sari makanan akan diserap oleh jonjot-jonjot (vili) di usus jejunum dan ileum. Di dalam vili terdapat kapiler darah. Dan kapiler limfe. Selain menyerap, vili juga berfungsi agar luas permukaan usus menjadi lebih besar. Hal ini dapat mempercepat penyerapan.

  Penyerapan sari-sari makanan untuk setiap molekulnya oleh vili berbeda prosesnya. Penyerapan karbohidrat diproses dalam bentuk monosakarida. Setelah diserap oleh kapiler usus, monosakarida berupa glukosa diangkut ke hati. Penyerapan protein diproses dalam bentuk asam amino dan juga diangkut ke hati seperti glukosa. Penyerapan lemak diproses dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Sari makanan dari lemak tersebut direaksikan dengan asam karbonat membentuk senyawa sabun agar dapat diserap oleh sel vili. Setelah itu, sari makanan yang berasal dari lemak tersebut diangkut oleh pembuluh kil menuju vena bawah selangka.

f.    Usus Besar (Intestinum Crassum)

    Usus besar berfungsi untuk memproses sisa makanan yang tidak dapat diserap oleh tubuh dalam usus halus. Usus besar mengabsorpsi air dan mineral dari zat sisa tersebut. Proses absorpsi dibantu oleh lendir yang diproduksi oleh usus besar itu sendiri. Setelah itu sisa zat yang tidak dapat diserap lagi akan dibusukan oleh bakteri Escherichia coli yang bersimbiosis mutualisme dengan manusia. Selain itu, bakteri tersebut juga berperan dalam produksi vitamin K.

    Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens (kiri), dan kolom sigmoid (berhubungan dengan rektum). Sekum (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil yang berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Pada sekum terdapat umbai cacing (apendiks) yang pada penderita penyakit usus buntu bagian tersebut akan dipotong. Dipotongnya umbai cacing sejauh ini tidak ditemukan memberi efek samping bagi tubuh.

g.    Anus


Anus merupakan lubang pengeluaran dari saluran pencernaan. Anus terdiri dari dua jenis otot, yaitu otot polos dan otot lurik.
Proses buang air besar (defekasi) diawali apabila lambung terisi oleh makanan. Di lambung akan terjadi rangsangan yang disebut gastrokolik yang diteruskan ke kolon. Rangsangan ini menyebabkan timbulnya dorongan untuk buang air besar.